SOLO, KOMPAS.TV - Jika Anda berkunjung ke Solo, Jawa Tengah, saat perayaan Cap Go Meh, Anda bisa mampir ke daerah Pucangsawit. Di tempat ini ada warung makan yang khusus menyediakan Lontong Cap Go Meh.
Menu lontong Cap Go Meh ini selalu diburu karena hanya muncul sekali dalam satu tahun menjelang penutupan Imlek. Ada kerinduan yang dirasakan, oleh mereka yang menggemari lontong Cap Go Meh. Sebab, ada rasa unik dari bumbu yang tidak ditemui di tempat lain.
"Kalau di sini Nyonya Liem itu setahun sekali bikinnya, jadi kita pasti ke sini, makan. (Karena tidak ada tiap hari?) iya, heem, dan bumbunya itu beda dengan lontong-lontong yang lain, karena di bikin dari kelapa yang disangrai sampai delapan jam gitu, kalau yang lain kan biasa gitu, ini lebih kentel dan warnanya coklat, gitu. Istimewanya Nyonya Liem itu dari tahun ke tahun," kata Sintawati, pengunjung.
Lontong Cap Go Meh ini muncul pertama kali di abad ke-14. Saat itu Bangsa Tiongkok, masuk ke Jawa melalui pesisir utara. Didukung oleh Laksamana Cheng Ho lahirlah Lontong Cap Go Meh, dalam perayaan Imlek di tanah Jawa. Namun, dari bumbu dan rasanya sangat berbeda dengan lontong opor yang sudah lazim ditemukan.
"Bumbunya itu lain dari lontong opor, kalau lontong opor kan kelapa disantan, kalau ini tidak, kelapa disangrai lalu jadikan bumbu coklat itu. (Sejak kapan ini bu?) waduh, saya sendiri sudah 30 tahun lebih. Saya generasi ke tiga, kalau lontong Cap Go Meh itu kalau pas Cap Go Meh aja. Kalau orang tua dulu kalau lontong Cap Go Meh itu harus makan biar panjang umur, banyak berkat," kata Leny Lianawati, pemilik warung.
Menjelang Cap Go Meh, permintaan menu Lontong Cap Go Meh meningkat. Tiga hari sebelum Cap Go Meh menu ini sudah bisa dinikmati. Satu porsi lontong berisi ayam, sambal goreng krecek, sayur labu siam, parutan kelapa, serta bubuk kedelai yang gurih, Anda hanya membayar Rp40.000.
#capgomeh #imlek #semarang
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/573622/menikmati-kelezatan-lontong-cap-go-meh-usai-imlek
